Minggu (20/07/2025), Kelompok 108 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan kegiatan penunjang “Pelatihan Pembuatan Lubang Resapan Biopori untuk Bumi Lestari” di Desa Geneng, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten. Kegiatan ini dilaksanakan pada pukul 09.00-12.00 WIB dan diikuti oleh perwakilan warga Dusun 1 serta turut dihadiri oleh Ibu Selly Agung selaku Lurah Desa Geneng.
Ibu Selly dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan ini dan berharap praktik pembuatan biopori dapat terus dilaksanakan di setiap rumah warga. “Kegiatan ini bukan hanya menjaga lingkungan, tetapi juga memberi manfaat jangka panjang untuk kesuburan tanah dan kelestarian desa,” ujarnya.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam mengelola air hujan secara bijak melalui pembuatan lubang resapan biopori. Program ini mengintegrasikan pendekatan edukatif dan partisipatif, sehingga warga tidak hanya memahami konsep dan manfaat biopori, tetapi juga langsung mempraktikkan pembuatannya.
Dalam pembukaan acara, perwakilan KKN Kelompok 108 menyampaikan bahwa lubang resapan biopori merupakan salah satu solusi sederhana dan ramah lingkungan untuk mengatasi genangan air, meningkatkan daya resap tanah, serta mengurangi risiko banjir. Selain itu, lubang biopori juga bermanfaat sebagai pengolah sampah organik menjadi kompos yang berguna bagi pertanian rumah tangga.
Pelatihan dimulai dengan pemaparan materi seputar pentingnya konservasi air, prinsip kerja biopori, serta langkah-langkah teknis pembuatannya. Materi disampaikan secara interaktif, dilengkapi dengan contoh kasus dan tanya jawab. Selanjutnya, peserta diajak untuk melakukan praktik langsung pembuatan lubang resapan biopori di halaman rumah warga. Antusiasme terlihat dari partisipasi aktif warga, baik saat proses pengeboran tanah maupun saat mengisi lubang dengan sampah organik.
Kegiatan ini juga selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG’s), khususnya SDG’s 6 (Air Bersih dan Sanitasi Layak) dengan mendukung pengelolaan air dan sanitasi yang berkelanjutan, SDG’s 11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan) melalui penerapan teknologi ramah lingkungan di tingkat desa, serta SDG’s 13 (Penanganan Perubahan Iklim) dengan meningkatkan kapasitas adaptasi masyarakat terhadap dampak perubahan iklim, seperti banjir dan penurunan kualitas tanah. Melalui pelatihan ini, Kelompok 108 KKN UNS berharap masyarakat Desa Geneng dapat menjadi agen perubahan dalam penerapan teknologi sederhana yang berdampak besar bagi lingkungan. Ke depan, diharapkan semakin banyak rumah yang memiliki lubang resapan biopori, sehingga desa dapat lebih tahan terhadap perubahan iklim dan tetap lestari.
Penulis: Disti Julista Sotya Putri
Editor: Putri Syifa Uswatun Chasanah