KKN UNS Kelompok 118 UNS, Gelar Upaya Pelestarian Bahasa Jawa Melalui Pelatihan MC Jawa (Pambiwara)
KKN UNS Kelompok 118 UNS, Gelar Upaya Pelestarian Bahasa Jawa Melalui Pelatihan MC Jawa (Pambiwara)
Klaten, 29 Juli 2025 – KKN kelompok 118 Universitas Sebelas Maret (UNS) mengusung sebuah inisiatif progam kerja Pelatihan Pambiwara atau juga bisa disebut pembawa acara berbahasa Jawa. Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Selasa, 29 Juli 2025, jam 19.30 di Pendhapa Amarta Desa Geneng. Progam kerja ini dilatarbelakangi oleh pentingnya regenerasi kemampuan berbahasa Jawa yang baik, sekaligus memberikan peluang nyata bagi masyarakat untuk mengembangkan potensi diri. Dalam konteks budaya Jawa, pambiwara memiliki kedudukan istimewa karena tidak hanya sekadar menyampaikan acara, tetapi juga menjaga tata krama, unggah-ungguh, serta bahasa yang mencerminkan identitas budaya luhur. Oleh sebab itu, program kerja ini menjadi relevan sekaligus bermanfaat, terutama di tengah arus globalisasi yang kian memudarkan peran bahasa daerah. Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan mulai dari Bapak-bapak, pemuda, dan juga ibu-ibu
Progam kerja dari pelatihan pambiwara yang dilaksanakan oleh KKN 118 UNS ini bertujuan memberikan bekal bagi generasi penerus bangsa. Generasi muda di Desa Geneng diharapkan mampu menguasai keterampilan berbicara, percaya diri, dan berwawasan budaya melalui peran sebagai pambiwara. Pelatihan ini menghadirkan narasumber yang telah berpengalman, yaitu Mas Wahyu Rintoko Aji dari Surakarta. Beliau adalah alumni Pendidikan Bahasa Jawa UNS dan juga pernah belajar di Sanggar Pawiyatan Pambiwara Karaton Surakarta. Progam kerja ini menghadirkan materi mengenai teknik berbicara di depan umum, intonasi, pilihan kata, serta etika yang sesuai dengan norma Jawa. Pembekalan ini tidak hanya bermanfaat untuk kepentingan pribadi peserta, tetapi juga menjadi aset penting yang dapat mereka bawa ke ranah pendidikan, pekerjaan, maupun kehidupan sosial di masa depan.
Progam kerja ini juga bertujuan sebagai upaya pelestarian bahasa Jawa. Seiring perkembangan zaman, penggunaan bahasa Jawa kian berkurang dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di kalangan anak muda. Melalui pelatihan pambiwara ini, peserta tidak hanya belajar menjadi pembawa acara, tetapi juga berlatih menggunakan bahasa Jawa halus, bahasa ngoko, maupun kromo inggil sesuai konteks acara. Hal ini secara tidak langsung menjadi sarana pelestarian bahasa sekaligus menjaga keberlangsungan budaya lokal agar tidak tergerus modernisasi. Dengan cara ini, bahasa Jawa tidak hanya dipertahankan, tetapi juga diberdayakan menjadi keterampilan yang bernilai.
Melalui pelatihan pambiwara yang dilaksanakan oleh KKN 118 UNS, Desa Geneng mendapatkan manfaat yang luas, baik dalam ranah pendidikan, budaya, maupun ekonomi. Generasi muda terbina menjadi penerus bangsa yang berkarakter, bahasa Jawa tetap lestari dan memiliki ruang hidup, serta masyarakat memperoleh peluang baru untuk mengembangkan profesi. Program ini menjadi contoh nyata bahwa kegiatan KKN bukan hanya sekadar pengabdian mahasiswa di desa, tetapi juga sinergi antara kampus dan masyarakat dalam menciptakan inovasi berkelanjutan. Harapannya, keberlanjutan pelatihan pambiwara dapat terus digelorakan, sehingga Desa Geneng mampu menjadi salah satu pionir pelestarian budaya sekaligus pemberdayaan masyarakat di era modern.
Kontak media :
Taufik Tri Baskhoro
0895366003506
baskhorotaufik@student.uns.ac.id