KKN UNS Kelompok 118 Gelar Edukasi Gizi: Kurangi Gula untuk Hidup Lebih Sehat
KKN UNS Kelompok 118 Gelar Edukasi Gizi: Kurangi Gula untuk Hidup Lebih Sehat
Klaten, 9 Agustus 2025 – KKN Kelompok 118 Universitas Sebelas Maret (UNS) kembali melaksanakan program kerja pengabdian masyarakat dengan mengusung tema “Gaya Hidup Sehat Tanpa Gula Berlebih”. Acara ini diselenggarakan pada Sabtu, 9 Agustus 2025, di Balai Desa Geneng dengan peserta utama kader Posyandu dan ILP (Ikatan Lansia Posyandu) yang aktif dalam kegiatan kesehatan masyarakat.
Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh tingginya angka konsumsi gula masyarakat Indonesia, yang menurut data rata-rata dua kali lipat lebih tinggi dari batas aman yang direkomendasikan oleh WHO. Kondisi ini berpotensi meningkatkan risiko penyakit degeneratif, seperti diabetes, obesitas, hingga gangguan jantung. Oleh karena itu, edukasi gizi dipandang sangat penting untuk membekali masyarakat dengan pengetahuan mengenai pola makan sehat dan upaya pencegahan sejak dini.
Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh tingginya angka konsumsi gula masyarakat Indonesia, yang menurut data rata-rata dua kali lipat lebih tinggi dari batas aman yang direkomendasikan oleh WHO. Kondisi ini berpotensi meningkatkan risiko penyakit degeneratif, seperti diabetes, obesitas, hingga gangguan jantung. Oleh karena itu, edukasi gizi dipandang sangat penting untuk membekali masyarakat dengan pengetahuan mengenai pola makan sehat dan upaya pencegahan sejak dini.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa KKN Kelompok 118 menyampaikan sejumlah materi secara menarik dan interaktif, meliputi:
● Mengenal gula alami dan gula tambahan. Gula alami banyak terdapat dalam buah dan susu yang juga mengandung serat serta vitamin, sementara gula tambahan berasal dari gula pasir, sirup, minuman kemasan, dan permen.
● Dampak konsumsi gula berlebih. Pada anak-anak, kelebihan gula dapat menyebabkan gigi cepat berlubang, obesitas, hingga risiko diabetes sejak usia dini. Sementara pada orang dewasa, konsumsi berlebihan memicu kenaikan berat badan, risiko diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, gangguan jantung, serta penurunan konsentrasi.
● Waspada gula tersembunyi. Banyak produk sehari-hari yang tanpa disadari tinggi gula, seperti roti manis, saus tomat, kecap, biskuit, wafer, hingga susu kental manis. Edukasi ini mengajarkan pentingnya membaca label kemasan sebelum membeli makanan atau minuman.
● Tanda tubuh kelebihan gula. Cepat lapar meski baru makan, mudah mengantuk, hingga energi cepat habis adalah sinyal tubuh sudah mengonsumsi gula berlebihan.
● Alternatif sehat. Peserta diajak untuk mengenal pengganti gula yang lebih alami seperti buah segar (pisang, pepaya, melon), madu asli, dan kurma yang lebih bernutrisi serta tidak memicu lonjakan gula darah secara drastis.
● Komitmen bersama. Edukasi ini ditutup dengan ajakan kepada masyarakat untuk mulai mengurangi teh manis di rumah, memberikan contoh pola makan sehat kepada anak, serta lebih bijak dalam memilih produk makanan sehari-hari.
Suasana acara berjalan penuh antusiasme. Kader Posyandu dan ILP aktif bertanya seputar kebiasaan konsumsi minuman manis dan cara menggantinya dengan pilihan sehat yang tetap terjangkau. Diskusi interaktif ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pola makan sehat semakin tumbuh.
Melalui program kerja ini, KKN UNS Kelompok 118 berharap masyarakat Desa Geneng dapat lebih bijak dalam mengatur pola makan, khususnya dalam mengurangi konsumsi gula berlebih. Langkah kecil seperti membaca label kemasan, membatasi konsumsi teh manis, serta memilih buah segar sebagai camilan sehat diyakini mampu memberikan dampak besar bagi kesehatan keluarga.
Kegiatan edukasi gizi ini membuktikan bahwa peran KKN tidak hanya sebatas pengabdian mahasiswa di desa, tetapi juga menjadi sarana untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat menuju hidup yang lebih sehat dan sejahtera.
Kontak Media:
Hiero Ardra Ramadhani
081229260567
h1ero99@student.uns.ac.id